News & Research

Reader

Rupiah Tertekan Seiring Perekonomian AS Yang Masih Kuat
Monday, April 29, 2024       12:37 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah tetap melemah terhadap dolar pada siang ini, karena tertekan oleh risiko akibat perekonomian Amerika Serikat yang masih sangat kuat.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (29/4) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan di level Rp16.240 per dolar AS, melemah 30 poin atau 0,19% dibandingkan Jumat sore (26/4) di level Rp16.210 per dolar AS.
Ekonom Senior PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengakui nilai tukar Rupiah terus menghadapi tekanan signifikan dan sangat dipengaruhi oleh sentimen global. "Sejak Maret, rupiah telah menjadi salah satu mata uang yang paling fluktuatif," kata Rully dalam keterangan tertulis, siang ini.
Risiko terbesar muncul dari ekonomi AS yang masih sangat kuat, yang dapat menghambat upaya untuk menekan inflasi. Situasi ini menyebabkan the Fed mempertahankan FFR pada level tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, menyimpang dari harapan pelaku pasar.
Selain itu, ketegangan geopolitik yang meningkat juga berkontribusi pada volatilitas harga komoditas," ujar Rully.
Sesuai dengan ekspektasi pihaknya, Bank Indonesia akhirnya memutuskan untuk menaikkan suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur minggu lalu. Untuk kebijakan makroprudensial, BI telah menerapkan stance pro-pertumbuhan sejak tahun 2023.
Meskipun menghadapi tantangan yang signifikan, untungnya, stabilitas sistem keuangan tetap cukup baik, dengan pertumbuhan kredit yang kuat, kualitas aset yang baik, dan likuiditas yang memadai. Pertumbuhan uang beredar di luar sistem perbankan turut mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
"Indikator tersebut menunjukkan peningkatan belanja rumah tangga, yang lebih tinggi pada kuartal pertama tahun 2024 karena Ramadan dan pemberian THR untuk tahun ini yang lebih awal," pungkas Rully.
(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru